Inilah 30 Produk Unggulan Kreator Lokal Bandung Yang Ikut Pameran
Poros Nasional. Sebanyak 30 produk unggulan hasil
karya kreator lokal ikut serta pada acara pameran Makerfets 2018 di
Lapangan Pussenif, Jalan Supratman, Kota Bandung. Ke-30 produk UMKM
kreator lokal itu merupakan hasil seleksi atas ratusan produk yang
mendaftar. PR Committee Makerfest 2018 Siti Fauziah mengatakan, ke-30
produk yang dipamerkan adalah produk unggulan yang sebelumnya telah
dilakukan seleksi. Ada ratusan produk yang mendaftar ikut pada Makerfest
2018. Namun dari jumlah itu, diseleksi menjadi 30 produk.
“Mereka, 30 kreator lokal dari Bandung kami beri kesempatan untuk menjual dan mempresentasikan ide uniknya kepada masyarakat lewat festival Makerfest 2018. Dengan begitu, kami berharap produk mereka semakin dikenal masyarakat,” kata dia. Makerfest 2018 sendiri digelar selama dua hari, 4-5 Agustus 2018. Kreasi para kreator Bandung terdiri atas produk fashion, aksesoris, tanaman hias, perawatan tubuh, hingga kamera lubang jarum.
Chairman Makerfest 2018 William Tanuwijaya mengatakan, melalui ajang dini diharapkan dapat mendorong UMKM, khususnya kreator lokal mampu naik kelas. Makerfest, kata dia, sebagai panggung online dan offline bagi para untuk merealisasikan dan mengembangkan ide kreatif mereka.
“Kami berharap ajang ini berkontribusi terhadap penciptaan ekosistem bisnis yang lebih kondusif. Sehingga lebih banyak lagi pelaku usaha kecil yang tumbuh menjadi industri dan memiliki brand ternama di masa depan,” pungkas William.
Menurut dia, keberadaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peranan strategis sebagai penggerak perekonomian masyarakat Indonesia. Upaya-upaya dalam menciptakan ekosistem yang kondusif bagi para pelaku UMKM pun terus digalakkan pemerintah, namun kompleksitas pengembangan UMKM Indonesia tidak dapat menjadi tanggung jawab pemerintah semata, melainkan perlu dukungan dari berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Bandung, kata dia, menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi atas UMKM. Berdasarkan data Sensus Ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016, jumlah usaha atau perusahaan tercatat sebanyak 343.938 unit usaha. Meningkat lebih dari 20% dari jumlah usaha atau perusahaan pada 2006 yang sebanyak 283.518 unit usaha. Dilihat berdasarkan skala usahanya, usaha mikro kecil (UMK) mendominasi aktivitas ekonomi di Kota Bandung dengan jumlah tenaga kerja mencapai 65,94%.
“Mereka, 30 kreator lokal dari Bandung kami beri kesempatan untuk menjual dan mempresentasikan ide uniknya kepada masyarakat lewat festival Makerfest 2018. Dengan begitu, kami berharap produk mereka semakin dikenal masyarakat,” kata dia. Makerfest 2018 sendiri digelar selama dua hari, 4-5 Agustus 2018. Kreasi para kreator Bandung terdiri atas produk fashion, aksesoris, tanaman hias, perawatan tubuh, hingga kamera lubang jarum.
Chairman Makerfest 2018 William Tanuwijaya mengatakan, melalui ajang dini diharapkan dapat mendorong UMKM, khususnya kreator lokal mampu naik kelas. Makerfest, kata dia, sebagai panggung online dan offline bagi para untuk merealisasikan dan mengembangkan ide kreatif mereka.
“Kami berharap ajang ini berkontribusi terhadap penciptaan ekosistem bisnis yang lebih kondusif. Sehingga lebih banyak lagi pelaku usaha kecil yang tumbuh menjadi industri dan memiliki brand ternama di masa depan,” pungkas William.
Menurut dia, keberadaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peranan strategis sebagai penggerak perekonomian masyarakat Indonesia. Upaya-upaya dalam menciptakan ekosistem yang kondusif bagi para pelaku UMKM pun terus digalakkan pemerintah, namun kompleksitas pengembangan UMKM Indonesia tidak dapat menjadi tanggung jawab pemerintah semata, melainkan perlu dukungan dari berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Bandung, kata dia, menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi atas UMKM. Berdasarkan data Sensus Ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016, jumlah usaha atau perusahaan tercatat sebanyak 343.938 unit usaha. Meningkat lebih dari 20% dari jumlah usaha atau perusahaan pada 2006 yang sebanyak 283.518 unit usaha. Dilihat berdasarkan skala usahanya, usaha mikro kecil (UMK) mendominasi aktivitas ekonomi di Kota Bandung dengan jumlah tenaga kerja mencapai 65,94%.
Comments
Post a Comment