Pesona Kebun Bunga Resoinangun, Destinasi Baru Di Kabupaten Bantul
Harian Press. Meski baru dibuka satu minggu, kebun bunga Resoinangun garden yang
terletak di Tegal Sari, Srigading, Sanden, Bantul, Yogyakarta, sudah
banjir pengunjung. Para pengunjung yang datang, kebanyakan ingin
berswafoto di antara indahnya hamparan bunga-bunga yang tengah
bermekaran.
Pemilik kebun, Danang Ari Nugroho, mengatakan, ide awal pembuatan kebun bunga Resoinangun garden terinspirasi dari ngehits-nya kebun bunga matahari di Bantul tempo lalu. “Dari boomingnya kebun bunga matahari itu saya terinspirasi untuk menanam bunga, tetapi dengan spot-spot menarik,” kata Danang, saat ditemui di kebun bunga miliknya, Minggu (20/5/2018) sore.
Pemilik kebun, Danang Ari Nugroho, mengatakan, ide awal pembuatan kebun bunga Resoinangun garden terinspirasi dari ngehits-nya kebun bunga matahari di Bantul tempo lalu. “Dari boomingnya kebun bunga matahari itu saya terinspirasi untuk menanam bunga, tetapi dengan spot-spot menarik,” kata Danang, saat ditemui di kebun bunga miliknya, Minggu (20/5/2018) sore.
Persiapan untuk membuat taman ia akui dikerjakan selama tiga bulan.
Danang mengonsep kebun bunga itu sedemikian rupa, sehingga pengunjung
bisa betah dan berfoto dengan aman. “Kami sengaja ciptakan spot – spot
selfie, untuk berfoto-foto. Meski baru seminggu dibuka, ternyata
antusiasnya bagus,” ungkap Danang.
Kebun bunga milik Danang ini memang sangat instagramable. Di antara hamparan bunga terdapat spot-spot foto yang sudah disiapkan. Lengkap dengan pernak-pernik pendukung.
Ada spot foto dengan latar becak yang dikelilingi bunga, sepeda tua dan ada juga ayunan di tengah hamparan bunga. Tidak ayal, spot-spot ini menjadi buruan para wisatawan untuk diabadikan dalam foto.
Menariknya, selain spot foto, di tengah hamparan bunga di kebun ini juga terdapat meja dan kursi kayu yang bisa dijadikan tempat singgah.
Tidak cukup hanya itu, di kedua sisi timur-barat kebun bunga ini juga terdapat gardu pandang yang bisa digunakan untuk memandang luas hamparan bunga dari atas ketinggian. Dari atas gardu yang terbuat dari bambu ini, selain hamparan bunga, pengunjung juga bisa menikmati indahnya matahari terbenam sempurna di ujung kaki langit.
Alhasil, semenjak pertama dibuka, kebun bunga ini selalu ramai didatangi para wisatawan. Hasilnya pun cukup menjanjikan. “Antusias cukup bagus, kebun selalu ramai. Hasilnya menjanjikan. Sehari kalau bisa Rp 2 juta,” terang Danang.
Pantauan di lokasi, sore itu, kebun bunga milik Danang ramai para pengunjung. Mereka terlihat hilir mudik mencari spot-spot terbaik untuk berfoto ria.
Untuk bisa masuk kedalam kebun bunga ini pengunjung membayar uang perawatan sebesar Rp 5 ribu perorang, dan biaya parkir Rp 2 ribu.
Di kebun yang diberi nama Resoinangun garden ini terhampar bunga dengan aneka warna-warni yang indah bermekaran. Ada bunga Matahari, Marigul atau kenikir, Bunga Kertas dengan aneka warna, sampai Bunga Jengger yang terlihat mempesona.
“Saya sengaja buat aneka warna-warni dengan macam-macam spot foto berbeda, supaya pengunjung tidak bosan,” tutur Danang.
Membludaknya pengunjung yang datang sempat membuat dirinya takut karena kebun yang ia rintis akan cepat rusak. Tetapi ketakutan itu akhirnya disiasati dengan menyiapkan stok bunga pengganti.
“Sebenarnya takut juga bunga akan cepat rusak. Tapi mau gimana lagi, ini jadi risiko. Akhirnya sekarang saya siapkan stok untuk mengganti. Jadi kalau ada bunga yang rusak, langsung bisa diganti,” ungkap Danang.
Kebun bunga milik Danang ini memang sangat instagramable. Di antara hamparan bunga terdapat spot-spot foto yang sudah disiapkan. Lengkap dengan pernak-pernik pendukung.
Ada spot foto dengan latar becak yang dikelilingi bunga, sepeda tua dan ada juga ayunan di tengah hamparan bunga. Tidak ayal, spot-spot ini menjadi buruan para wisatawan untuk diabadikan dalam foto.
Menariknya, selain spot foto, di tengah hamparan bunga di kebun ini juga terdapat meja dan kursi kayu yang bisa dijadikan tempat singgah.
Tidak cukup hanya itu, di kedua sisi timur-barat kebun bunga ini juga terdapat gardu pandang yang bisa digunakan untuk memandang luas hamparan bunga dari atas ketinggian. Dari atas gardu yang terbuat dari bambu ini, selain hamparan bunga, pengunjung juga bisa menikmati indahnya matahari terbenam sempurna di ujung kaki langit.
Alhasil, semenjak pertama dibuka, kebun bunga ini selalu ramai didatangi para wisatawan. Hasilnya pun cukup menjanjikan. “Antusias cukup bagus, kebun selalu ramai. Hasilnya menjanjikan. Sehari kalau bisa Rp 2 juta,” terang Danang.
Pantauan di lokasi, sore itu, kebun bunga milik Danang ramai para pengunjung. Mereka terlihat hilir mudik mencari spot-spot terbaik untuk berfoto ria.
Untuk bisa masuk kedalam kebun bunga ini pengunjung membayar uang perawatan sebesar Rp 5 ribu perorang, dan biaya parkir Rp 2 ribu.
Di kebun yang diberi nama Resoinangun garden ini terhampar bunga dengan aneka warna-warni yang indah bermekaran. Ada bunga Matahari, Marigul atau kenikir, Bunga Kertas dengan aneka warna, sampai Bunga Jengger yang terlihat mempesona.
“Saya sengaja buat aneka warna-warni dengan macam-macam spot foto berbeda, supaya pengunjung tidak bosan,” tutur Danang.
Membludaknya pengunjung yang datang sempat membuat dirinya takut karena kebun yang ia rintis akan cepat rusak. Tetapi ketakutan itu akhirnya disiasati dengan menyiapkan stok bunga pengganti.
“Sebenarnya takut juga bunga akan cepat rusak. Tapi mau gimana lagi, ini jadi risiko. Akhirnya sekarang saya siapkan stok untuk mengganti. Jadi kalau ada bunga yang rusak, langsung bisa diganti,” ungkap Danang.
Comments
Post a Comment